NUSAKAMBANGAN - Yayasan Pelatihan Moralitas Budi Pekerti Bangsa Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembinaan kepribadian atau karakter di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Permisan Nusakambangan, Selasa (14/05).
Kegiatan Pelatihan Moralitas Who Am I dilaksanakan di aula Lapas Permisan dengan diikuti oleh sekitar kurang lebih 80 narapidana dan 20 petugas yang dipilih berdasarkan minat dan kesiapan mereka untuk belajar dan berkembang.
Kegiatan ini dimulai dengan pembukaan yang dibuka langsung oleh Kepala Lapas Kelas II A Permisan, Ahmad Hardi. Dalam kesempatan tersebut hadir juga pembina dan pendiri Yayasan Moralitas, Erina Wongso.
Erina wongso menekankan pentingnya memberikan kesempatan kedua bagi para narapidana. Dalam seminarnya menyampaikan kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berubah dan berkembang.
" Kami mempunyai harapan dan visi bahwa penjara kosong bisa terwujud dengan melatih moralitas para warga binaan, " Ujarnya.
Seminar Yayasan moralitas ini banyak memberikan gambaran kegiatan mencakup beberapa hal terkait dengan bagaimana nilai-nilai moral yang mendasar mulai dari cara salam dan filosofi, menyapa, membuka mindset dan merubah tujuan tentang penerapan moralitas yang sebenarnya.
Yayasan Moralitas juga menyelenggarakan sesi pembinaan karakter. Sesi ini mencakup topik-topik seperti pengendalian emosi, manajemen stres, dan pengembangan diri.
Para narapidana diajak untuk merenung dan mengenali potensi diri serta belajar bagaimana mengatasi berbagai tantangan hidup dengan sikap positif yang bisa dipelajari lebih jauh bila programnya bisa berjalan.
Ahmad Hardi, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para warga binaan.
" Selain memberikan kesempatan baru dan peluang lain untuk berubah yang dapat digunakan setelah mereka bebas untuk menghapus label buruk masyarakat pada warga binaan serta kegiatan ini juga membantu membentuk karakter yang lebih baik, " Katanya.